Senin, 16 September 2013

Jaringan Tumbuhan


A. Macam Jaringan pada Tumbuhan
          Pada dasarnya, jaringan pada tumbuhan ada 2 macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa). Jaringan meristem tersusun oleh sel-sel muda sehingga selalu membelah, sedangkan sel-sel penyusun jaringan permanen sudah tidak membelah dan telah terdiferensiasi membentuk jaringan yang lebih kompleks.
1.    Jaringan Meristem
Jaringan meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang tersusun atas sel yang bersifat embrional, yang berarti sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya sel muda dengan dinding sel yang tipis, yang disebut dinding sel primer yang tersusun atas bahan selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Sel meristem memiliki ciri-ciri : dinding tipis, banyak protoplasma, vakuola kecil, inti besar dan plastisida belum matang serta bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi dua macam berdasarkan asal terjadinya sebagai berikut :
a.     Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal . Kegiatan jaringan meristem primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
Pada daerah meristematik terdapat tiga jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar yang ketiganya disebut meristem primer.  Protoderma membentuk epidermis. Prokambium membentuk xilem primer, floem primer, dan cambium. Meristem dasar membentuk jaringan dasar, yaitu empulur dan korteks yang diisi oleh parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

b.   Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem sekunder menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya dalam tubuh tanaman, yaitu sebagai berikut :
a.   Meristem apikal atau meristem ujung, terdapat di ujung akar dan ujung batang. Dengan adanya meristem ini tumbuhan dapat bertambah tinggi dan panjang.
b.   Meristem interkalar atau meristem antara, terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang.
c.   Meristem lateral atau meristem samping, terdapat di kambium dan kambium gabus (felogen). Akibat meristem ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping.



2.     Jaringan Dewasa (Permanen)
    Jaringan dewasa/permanen merupakan jaringan yang sel-selnya sudah tidak membelah, tetapi telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Jaringan ini memiliki ukuran yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem. Jaringan permanen memiliki vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel. Sel-selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya, dan di antara sel-selnya dijumpai ruang antar sel. Jaringan dewasa meliputi : jaringan epidermis, jaringan parenkim, xilem, floem, kolenkim, dan sklerenkim.
a.     Jaringan Epidermis
                    Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya. Sel-sel intidial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis. Jaringan epidermis mengalami modifikasi yang berubah fungsi antara lain :
1)    Epidermis Daun
      Jaringan epidermis daun tertelak pada permukaan daun dan tidak berklorofil (kecuali pada sel penutup stomata). Modifikas dari epidermis daun adalah terbentuknya kutikula, lapisan lilin, bulu-bulu halus, trikoma, dan stomata. Stomata (mulut daun) adalah celah pada lapisan epidermis daun. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2  dan keluarnya O2  saat fotosintesis.

2)    Epidermis Batang
Epidermis batang memiliki dinding sel yang lebih kuat dank eras serta sel-selnya rapat. Epidermis batang mengalami modifikasi membentuk trikoma, kutikula dan bulu sebagai pelindung. Trikoma adalah rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
3)    Epidermis Akar
Epidermis akar memiliki dinding sel yang lebih tipis. Modifikasi epidermis akar membentuk bulu-bulu akar yang berfungsi untuk penyerapan unsur-unsur hara dalam tanah.

b.     Jaringan Parenkim
     Jaringan parenkim atau jaringan dasar merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging daun, daging buah, dan endosperma. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
     Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim. Pada kulit batang dan akar dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks.

Berdasarkan bentuknya, parenkim dibedakan menjadi :
1)    Parenkim palisade ( jaringan tiang)
  Bentuk sel memanjang, tegak, dan banyak kloroplas. Parenkim ini menyusun mesofil daun dan biji.
2)    Parenkim spons (bunga karang)
     Bentuk dan susunan sel tidak teratur, terdapat ruang antar sel, dan bersama-sama dengan palisade membentuk mesofil daun.
3)    Parenkim bintang
     Bentuk seperti bintang, ujung saling berhubungan, dan banyak terdapat ruang antarsel.
4)    Parenkim lipatan
     Dinding sel mengadakan perlipatan ke dalam dan banyak mengandung kloroplas.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi :
1)    Parenkim asimilasi
Berfungsi dalam menyelenggarakan asimilasi.
Contoh : parenkim palisade dan parenkim spons pada daun.
2)    Parenkim penimbun
Berfungsi menyimpan cadangan makanan.
Contoh : pada umbi akar dan batang.
3)    Parenkim transportasi
Terdapat pada xilem dan floem untuk pengangkutan air dan hasil asimilasi ke seluruh tubuh.
4)    Parenkim penyimpan air
Berfungsi untuk menyimpan air, terdapat pada tumbuhan gurun.
Contoh : kaktus
5)    Parenkim udara
Berfungsi untuk menyimpan udara sehingga tubuhnya ringan.
Contoh : enceng gondok


c.    Jaringan panguat/penyokong/penunjang
      Jaringan penguat disebut juga jaringan mekanik yang berfungsi untuk kekuatan pada tumbuhan tingkkat tinggi. Jaringan ini umumnya terdiri dari sel-sel berdinding tebal dan mengandung lignin serta zat-zat lainnya, yang memberi sifat keras pada dinding selnya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik dibagi menjadi kolenkim dan sklerenkim.
1)    Kolenkim
Ciri-ciri :
·        Merupakan penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
·        Umumnya terletak di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga dan ibu tulang daun. Jarang terdapat pada akar.
·        Dinding selnya tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pectin, dan hemiselulosa.
·        Sel-sel kolenkim mengalami penebalan setempat pada dinding selnya. Berdasarkan letak dan bentuk penebalan, kolenkim dibedakan menjadi kolenkim angular (sudut), kolenkim lamellar (papan), dan kolenkim lacunate (lakuna).
2)    Sklerenkim
Ciri-ciri :
·        Hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
·        Terdiri atas sel-sel mati.
·        Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin.
·        Ada yang berbentuk benang panjang (serabut sklerenkim) dan ada pula yang kecil tidak beraturan (sklereid).


d.   Jaringan pengangkut
     Jaringan pengangkut disebut juga jaringan vaskuler, karena sarana trnsportasi dan pengangkutannya berupa pembuluh (vascular). Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada dua macam jaringan pengangkut, yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis/pembuluh kulit kayu.
1)       Xilem
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xylem ada dua macam, yaitu trakea, tersusun oleh sel-sel berbentuk tabung yang berhubungan pada ujung-ujungnya dan trakeid berbentuk sel lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang dan disebut noktah.
2)       Floem
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem ini memiliki sel pengiring yang ukurannya lebih besar dari sel tapis dan berbentuk silinder.
      Berdasrkan posisi kedua berkas pengangkut ini, dapat dibedakan menjadi tipe-tipe berkas pengangkut, yaitu :
1)       Tipe kolateral, antara xilem dan floem saling berdampingan.
a.      Kolateral terbuka, bila xilem dan floem dipisahkan kambium.
     Contoh : tumbuhan dikotil.
b.     Kolateral tertutup, bila xilem dan floem tidak dipisahkan    kambium.
Contoh : tumbuhan monokotil
2)       Tipe konsentris, floem dikelilingi xilem atau sebaliknya.
3)       Tipe radial, antara floem dan xylem letaknya saling bergantian menurut jari-jari lingkaran.

e.    Jaringan Gabus
     Jaringan gabus tersusun atas sel-sel yang dindingnya terbuat dari bahan suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak banyak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air.

B.    Organ pada Tumbuhan
        Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan fungsi khusus. Tumbuhan tersusun atas organ akar, batang, dan daun yang disebut sebagai organ vegetative dan bunga sebagai organ generative. Masing-masing organ memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
1.   Akar
a.   Fungsi Akar
·        Tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah).
·        Menyerap air dan unsure hara.
·        Menjadi tempat menyimpan cadangan makanan serta untuk pembiakan vegetative.

b.   Jaringan Penyusun Akar
·        Epidermis, terdiri atas satu lapis sel, tersusun rapat, dinding sel tipis, dan mempunyai rambut akar untuk memperluas bidang penyerapan.
·        Korteks, tersusun berlapis-lapis, dinding sel tipis, dan mempunyai banyak ruang antarsel. Pada korteks terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
·        Endodermis, berupa satu lapis sel, tertsusun rapat, dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari.
·        Stele (silinder pusat), terdapat berkas pengangkut.

2.   Batang
a.   Fungsi batang
·     Tempat pengangkutan air dan unsure hara dari akar.
·     Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari.
·     Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.
·     Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih.
·     Pada tubuhan tertentu sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
b.   Jaringan penyusun batang
·     Epidermis, tersusun oleh selapis sel, rapat, dinding luar terdapat kutikula, pada tumbuhan kayu yang tua terdapat cambium gabus.
·     Korteks mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim, klorenkim serta sklerenkim.
·     Stele, terdapat perisikel, sel parenkim, dan berkas pengangkut.

3.   Daun (Folium)
a.   Fungsi daun
·     Tempat fotosintesis
·     Tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi
·     Menyerap CO2 dari udara.
·     Respirasi
b.   Jaringan penyusun daun
·     Epidermis, berupa satu lapis sel, dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau lignin, terdapat stomata, kadang-kadang terdapat trikoma dan sel kipas.
·     Mesofil, terdapat parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang).
·     Berkas pengangkut, terdapat pada tulang daun.
·     Jaringan tambahan, misal sel-sel Kristal dan kelenjar.

4.   Bunga
A.  Fungsi bunga
·     Sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan kelompok Angiospermai.
·     Sebagai hasil modifikasi dari daun.
B.   Struktu bunga
·     Kelopak bunga, merupakan modifikasi dari daun yang bentuknya melingkar pada dasar bunga.
·     Mahkota bunga, bentuk lembaran warna-warni.
·     Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang tersusun atas bagian :
-        Tangkai (filamen)
-        Kepala sari (anther)
-        Serbuk sari (polen)
·     Putik, tersusun atas bagian :
-        Kepala putik (stigma)
-        Tangkai (stilus)
-        Ovarium sebagai penghasil ovum


C. Teknik Kultur Jaringan
      Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ serta menumbuhkannya secara aseptis (bebas hama) di dalam atau di atas suatu medium budidaya sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak  diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Manfaat/keuntungan kultur jaringan adalah :

  •       Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat.
  •       Sifat identik dengan induk.
  •       Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki.
  •       Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman   dewasa.


Sumber :  Buku Biologi XI_Smt 1 (Kharisma SMA)
                 Buku Biologi untuk SMA/MA




                       
    
                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar